Muaro Jambi, - mungkin saat ini kita sedang bersantai dan menikmati udara yang cerah dihari ini, tapi tidak untuk saudara Kita di Muaro Jambi Udara di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, pada pagi hingga sore hari ini terlihat memerah. Kondisi udara itu disebabkan oleh kabut asap yang makin pekat di kawasan tersebut, dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Jambi.
Selain diselimuti asap, abu dari sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi itu tampak berterbangan di jalan, bahkan abu-abu itu juga sampai masuk ke rumah warga,
Kondisi udara yang sangat buruk akibat diselimuti asap itu membuat langit tampak memerah hingga terlihat gelap. Kualitas udara yang dalam kategori tidak sehat itu juga membuat aktivitas sebagian warga di sana sedikit lumpuh dan tentunya memprihatinkan.
Sementara itu, BMKG Jambi menilai fenomena langit yang menguning hingga memerah di Kabupaten Muaro Jambi itu merupakan akibat asap tebal yang menyelimuti wilayah itu. Kondisi itu menyebabkan sinar matahari tidak sampai ke bumi sehingga membuat langit terlihat menguning hingga memerah.
Kondisi cuaca itu bisa kembali normal jika adanya hembusan angin kencang di sana. Kondisi asap yang masih menyelimuti beberapa daerah di Jambi itu juga baru dapat hilang setelah adanya guyuran hujan lebat yang turun di wilayah Jambi, terutama di wilayah lahan yang banyak terbakar.
"Tetapi hujan dapat turun di wilayah Jambi berdasarkan prediksi kita pada pertengahan Oktober nanti," kata Kepala BMKG Jambi.
Hingga saat ini, kebakaran hutan dan lahan di Jambi masih terus terjadi di beberapa titik. Upaya tim Satgas Karhutla, baik dari TNI/Polri BPBD, Manggala Agni, maupun bantuan personel lain dari pemerintah setempat dan masyarakat peduli api, juga telah berupaya hingga saat ini berjibaku memadamkan api yang terbakar.
Semoga Kebaran hutan di Jambi cepat padam dan STOP pembakaran hutan, karena dampaknya sangat sangat Merugikan.
(by:asgvahg)
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link
Mediategal adalah platform informasi dan inspirasi seputar berita budaya wisata dan kuliner, dan gaya hidup wong tegal dan sekitarnya