BATIK IDENTITAS KULTURAL BANGSA INDONESIA
BATIK IDENTITAS KULTURAL BANGSA INDONESIA, Batik indonesia, Budaya Indonesia, batik, melestarikan Batik,

@havi
---
Sudah bukan kabar baru lagi bahwasanya United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Dunia mengukuhkan batik sebagai warisan budaya Indonesia,
Tentunya sebagai Orang indonesia kita bangga dengan pengukuhan ini, dan patut menjaga warisan batik ini serta mewariskan ke anak cucu kita sebagai identitas negara indonesia.
Karna Batik adalah sebuah identitas, yang merupakan sesuatu
yang melekat dan mencerminkan jati diri
seseorang dalam lingkup kecil dan jati
diri bangsa dalam lingkup luas.
Kalo bicara batik yaaa "indonesia yaaa ..budaya Kita.... yaaa identitas kita, Itulah batik.
Batik sendiri punya sejarahnya tersendiri, dan perkembangannya masing masing dengan berbagai macam corak dan motif setiap daerah berbeda.
Sejarah Batik di Indonesia :
Dalam khasanah kebudayaan, Batik merupakan salah satu bentuk seni kuno yang adiluhung, Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu “amba” berarti tulis dan “nitik” yang berarti titik, Yang dimaksud adalah menulis dengan lilin, Membatik diatas kain menggunakan canting yang ujungnya kecil memberi kesan “orang sedang menulis titik-titik”. Kata batik menurut (Sularso dkk, 2009: 23) merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan malam (wax) yang diaplikasikan ke atas kain sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye) atau dalam bahasa Inggrisnya “wax resist dyeing.” Meskipun kata batik dirujuk dari bahasa Jawa, namun asal muasal batik sesungguhnya masih menjadi misteri dan masih diperdebatan sampai saat ini.
Pada tahun 1677, terdapat bukti sejarah mengenai perdagangan sutera dari Cina ke Jawa, Sumatra, Persia dan Hindustan. Selain itu juga terdapat catatan-catatan tertulis mengenai ekspor batik dari Jawa ke Malabar pada catatan tahun 1516 disusul tahun 1518. Di dalam catatan itu dikatakan mengenai kain-kain diwarna indah yang disebut tulis (bahasa Jawa) yang dalam bahasa Indonesia juga berarti tulis. Batik tulis biasa disebut “batik klasik” atau “batik murni”. Van Roojen (2001) menyatakan bahwa apa yang dimaksud dengan batik klasik bersumber pada arus budaya yang mendasarinya yakni pada masa kerajaan Mataram II (1575-1755)
Dipulau Jawa, Adapun istilah klasik merujuk pada ragam hias dari masa pra-Hindu, Hindu-Jawa Majapahit dan masa kesultanan yang berasal dari pengaruh kerajaan Islam Demak dan Pajang, Batik yang awalnya hanya dipakai di lingkungan keraton saja mulai melebarkan sayapnya ke luar keraton seiring dengan kebutuhan dan perkembangan jaman dari kebutuhan individual menjadi industrial. Industri batik dalam bentuknya yang paling sederhana, diperkirakan mulai berkembang pada abad ke-10 di saat Jawa banyak mengimpor kain putih (kain mori) dari India sebagaimana diungkapkan berbagai sumber kuno.
Sejarah batik memang dominan di pulau Jawa mengingat pulau ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi sejak dahulu kala bahkan sampai sekarang. Karena tingkat kepadatan penduduk inilah, tercatat dalam sejarah bahwa di pulau Jawa terdapat banyak kerajaan. Menurut Sularso (2009: 25) bahwa “India telah menulis tentang Dwipantara atau Kerajaan Hindu Djawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatera sekitar 200 SM.” Rekam jejak pulau Jawa inilah yang mengukuhkannya sebagai pusatya seni batik yang telah berkembang sampai sekarang. Telah diakui dunia bahwa Batik mencapai puncak keemasannya di Jawa pada masa kerajaan Mataram I sampai dengan masa Mataram II yang dipecah menjadi keraton Surakarta dan Yogyakarta.
Batik Jawa terkenal sangat intricate yang berarti memiliki tingkat kerumitan tinggi dalam hal motif dan pewarnaan, Dalam hal motif, batik Jawa memiliki motifmotif yang kental akan filosofi hidup, Batik dengan ragam hias dan motifnya telah mengakar dalam kebudayaan Jawa dan mempunyai fungsi masing-masing mulai dari fungsi untuk menggendong bayi, untuk alas, selimut, khusus untuk di pakai raja, khusus dipakai pengantin sampai untuk kain penutup jenasah (Hardjonagoro, 1999, 65). Kreatifitas seni batik ini tidak hanya berkutat pada budaya lokal atau budaya Jawa saja, akan tetapi juga bertemu dengan budaya luar seiring sejalan dengan ramainya jalinan perdagangan antar negara. Kebudayaan Jawa yang bersentuhan dengan budaya lain seperti dalam hal perdagangan dengan Cina, India dan Timur Tengah memberi warna tersendiri dalam ragam motifnya.
Demikialah sejarah Batik, dari sejarahnya tentu kita paham bahwasanya batik melekat erat pada masyarakat indonesia dan indonesia tidak terpisahkan dengan budaya batik, Karna batik adalah sebuah identitas diri bangsa kita, apalagi setelah di sahkan bahwa batik adalah "Indonesian Cultural Heritage" yaitu warisan budaya tak benda oleh
United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organisation (UNESCO) Tentunya Kita bangga dengan Batik dan Harus Melestarikanya.
Posting Komentar
Posting Komentar