Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

SEJARAH PARIWISATA INDONESIA

SEJARAH PARIWISATA INDONESIA, Wisata Indonesia, Sejarah


Bidang jasa pelayanan yang berkaitan dengan pariwisata mungkin sudah berkembang sejak zaman Indonesia purba, khususnya Jawa kuno abad ke 8.Beberapa panel relif di Borobudur menggambarkan adegan penjual minuman, semacam warung, kedai atau rumah makan, serta ada bangunan yang didalamnya ada orang tengah minum-minum dan bersenang-senang, Mungkin menggambarkan rumah minum atau penginapan, Indonesia memiliki catatan sejarah kebudayaan pariwisata sejak abad ke 14, Kakawin Nagarakertagama mencatat bahwa Raja Hayam Wuruk telah mengelilingi Kerajaan Majapahit yang kini menjadi daerah Jawa Timur menggunakan pedati dengan iring-iringan pejabat Negara, Catatan Perjalanan Pujangga Manik, seorang resi pengelana Hindu dari Pakuan Pajajaran yang ditulis pada abad ke 15 menceritakan perjalanannya keliling pulau Jawa dan Bali, Meskipun perjalannya bersifat ziarah, namun kadang-kadang ia menghabiskan waktu seperti seorang pelancong zaman modern, duduk, mengipasi badannya dan menikmati pemandangan di daerah puncak, khususnya Gunung Gede yang dia sebut sebagai titik tertinggi dari kawasan Pakuan.

Setelah masuknya bangsa Belanda ke Indonesia pada awal abad ke 19, Daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi daya tarik bagi para pendatang yang berasal dari Belanda.Gubernur Jenderal pada saat itu memutuskan pembentukan biro wisata yang disebut dengan Vereeneging Toeristen Verkeer yang gedung kantornya juga digunakan untuk maskapai penerbangan Koninklijke Nederlansch Indischee Luchffahrt Matschapij yang kini disebut dengan KLM.Hotel-hotel mulai bermunculan seperti Hotel Des Indees di Batavia, Hotel Oranje di Surabaya dan Hotel de Boeer di Medan.

Tahun 1913 Vereeneging Toeristen Verkeer membuat buku panduan mengenai objek wisata di Indonesia.Sejak saat itu, Bali mulai dikenal oleh wisatawan manca negara dan jumlah kedatangan wisman meningkat hingga lebih dari 100% pada tahun 1927, Pada tahun 1947, pemerintah Indonesia berusaha menghidupkan sektor pariwisata Indonesia dengan membentuk badan yang dinamakan HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai oleh R. Tjipto Ruslan.Badan ini segera mengambil alih hotel-hotel yang terdapat di daerah sekitar Jawa dan seluruhnya dinamai Hotel Merdeka, Setelah Konferensi Meja Bundar, badan ini berganti nama menjadi NV. HORNET Tahun 1952 sesuai dengan Keputusan Presiden RI, dibentuk Panitia Inter Departemental Urusan Turisme yang bertugas menjajaki kemungkinan terbukanya kembali Indoneisa sebagai tujuan wisata.

Pada masa orde baru jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tumbuh secara perlahan.Pemerintah pernah mengadakan programuntuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang disebut dengan Tahun Kunjungan Indonesia, Program ini meningkatkan kunjungan turis internasional hingga 400,000 orang, Selain itu pada tahun 1992, pemerintah mencanangkan Dekade Kunjungan Indonesia, yaitu tema tahunan pariwisata sampai dengan tahun 2000.

Kepercayaan dunia internasional terhadap pariwisata Indonesia mulai mengalami penurunan pada insiden pengeboman Bali tahun 2002 yang menyebabkan penurunan wisatawan yang datang ke Bali sebesar 32% Aksi teror lainnya seperti Bom JW Marriot 2003, Pengeboman Kedutaan Besar Australia, Bom Bali 2005 dan Bom Jakarta 2009 juga mempengaruhi jumlah kedatangan wisman ke Indonesia, Aksi terorisme di Indonesia ini mengakibatkan dikeluarkannya peringatan oleh beberapa negara seperti Australia dan Britania Raya pada tahun 2006.

Pada tahun 2008 pemerintah Indonesia mengadakan program Tahun Kunjungan Indonesia 2008 untuk meningkatkan jumlah wisatawan nusantara  dan wisatawan asing ke Indonesia, Selain itu program ini sekaligus untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional Indonesia.Dana yang dikeluarkan untuk program ini sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat yang sebagian besar digunakan untuk program periklanan dalam maupun luar negeri. Hasil dari program ini adalah peningkatan jumlah wisatawan asing yang mencapai 6,2 juta wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 5,5 juta wisatawan.

Upaya dalam meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia melanjutkan program “Tahun Kunjungan Indonesia” pada tahun 2009 dengan target 6,4 juta wisatawan dan perolehan devisa sebesar 6,4 miliar dolar Amerika Serikat. Sedangkan pergerakan wisatawan nusantara ditargerkan 29,95 juta perjalanan dengan total pengeluaran lebih dari 128,77 triliun rupiah, Program ini difokuskan ke pertemuan, insentif, konvensi dan pertunjukan serta wisata laut.

Pada tahun 2010 pemerintah Indonesia mencanangkan kembali Tahun Kunjungan  Indonesia serta Tahun Kunjung Museum 2010, Program ini dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap museum dan meningkatkan jumlah pengunjung museum, Pada tahun 2011 pemerintah Indonesia menetapkan Wonderful Indonesia sebagai manajemen merek baru pariwisata Indonesia, sementara untuk tema pariwisata dipilih “Eco, Culture, and Mice”, Logo pariwisata tetap menggunakan logo Tahun Kunjungan Indonesia yang dipergunakan sejak tahun 2008.

ARTIKEL
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar