KESAKTIAN PANCASILA
@havi
---
Mediategal.com – Pada hari ini adalah hari kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober, sebagai warga Negara yang menjunjung tinggi Nilai nilai pancasila sebagai dasar Negara,
Setidaknya kita harus ikut serta memperingati hari kesaktian Pancasila untuk memperkuat ideologi kebangsaan kita, mungkin saat ini di era serba technogi dan kemajuan zaman kita sebagai masyarakat perlahan lahan dan sedikit demi sedikit kehilangan jati diri yang sebenarnya sebagai masyarakat Indonesia yang punya sejarah panjang dan perjuangan yang tidak mudah, semua dilalui dengan derita/jerit payah” dan kerja keras,
Untuk Menghargai Perjuangan setidaknya kita tahu sejarah karna sejarah adalah sebagai suatu narasi besar yang diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun dan mempertahankan keistimewaan suatu peristiwa, memilih peristiwa yang dianggap spektakuler atau Penting, Sebagai point of view Pengenal Identitas siapa kita” dan kearah mana kita? Untuk menuju sebuah karakteristik ideology,
Kita bangsa Indonesia Mempunyai sejarah tentang ideology bangsa dan dasar dasar Negara, serta proses Lahirnya pancasila sebagai dasar Negara diantaranya:
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA
Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa
· Zaman Kuno
Sejak adanya kerajaan-kerajaan di nusantara dan masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam unsur-unsur Pancasila sudah ada di masyarakat, yaitu terkait dengan sistem kepercayaan.
· Zaman Kolonial
Masuknya Belanda: VOC (1602), perlawanan rakyat abad XVII-XIX bersifat kedaerahan dan lokal, sehingga mudah dipatahkan. - Perlawanan rakyat abad XX, ditandai :
1. Munculnya paham nasionalisme, liberalisme, dan demokrasi.
2. Pengaruh kemenangan bangsa Asia terhadap Eropa.
3. Munculnya Pergerakan nasional Indonesia.
4. Tumbuhnya organisasi Modern.
5. Sumpah Pemuda.
6. Penjajahan Jepang (sidang BPUPKI I dan II dan pembentukan PPKI).
· Proklamasi 17 Agustus 1945
Penetapan Pancasila dalam UUD 1945 (sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945).
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
· Pembentukan BPUPKI
Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa akan diberi merdeka pada tanggl 24 Agustus 1945, sehingga untuk mewujudkan janji tersebut berdirilah BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai). Badan ini beranggota 60 orang, diketuai dr. Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden Panji Soeroso serta Ichubangasa (Jepang).
A. Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945) Agenda sidang dalam pertemuan ini adalah membicarakan tentang landasan-landasan bernegara, atau dasar-dasar Indonesia merdeka.
Dalam kesempatan ini:
1. Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasarn Indonesia merdeka, yaitu:
§ Peri kebangsaan;
§ Peri Kemanusiaan;
§ Peri Ketuhanan;
§ Peri kerakyatan;
§ Kesejahteraan rakyat.
2. Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3n teori, yaitu
· Negara individualistik, atau negara yang disusun atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan mengutamakan kepentingan individu sebagaimana diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert Spencer, dan H.J Laski.
· Negara golongan (class theori) yang diajarkan Marx, Engels, dan Lenin.
· Negara Integralistik, yaitu negara tidak boleh memihak pada salah satu golongan, tetapi berdiri di atas semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan Hegel).
Dalam hal ini Soepomo menolak negara individualistik dan negara golongan, namun mengusulkan negara integralistik (negara persatuan), yaitu negara satu untuk semua orang.
3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa dasar Indonesia yang dimaksud adalah philosophishe gronslag (filsafat, fundamen, dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka). Dasar yang diusulkan yaitu:
· Kebangsaan atau Nasionalisme;
· Kemanusiaan (internasionalisme);
· Musyawarah, mufakat, perwakilan;
· Kesejahteraan sosial;
· Ketuhanan yang berkebudayaan.
Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila. Menurut Soekarno, jika yang lima tidak disetujui, dapat diperas menjadi Trisila (Sosio Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan). Selanjutnya, jika yang tiga juga tidak disenangi, dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu Gotongroyong, dan inilah dasar asli bangsa Indonesia.
Pada tanggal 1 Juni 1945 juga dibentuknpanitia Kecil yang beranggotakan 8 orang.
- Anggota 8 meliputi: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutardjo, A. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Moh. Yamin, dan Mr. A.A. Maramis.
- Tugas panitia 8 ini adalah menampung dan mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI.
- Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan usulan tentang dasar negara. Golongan Islam menghendaki negara berdasar syariat Islam, sedang golongan nasionalis menghendaki negara tidak berdasarkan hukum agama tertentu.
· Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9norang, yang anggotanya berasal dari golongan Islam dan golongan Nasionalis, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid Hasyim, dan H. Agus Salim.
· Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945, menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang dalam alinea keempat rancangan Preambule, yaitu “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule Hukum Dasar. Mr. Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama “Piagam Jakarta”.
4. B. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945, menghasilkan:
1. Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam Jakarta.
2. Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara dari 64 yang hadir).
3. Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara).
4. Dibentuk tiga panitia kecil:
a. Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
b. Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
c. Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno Tjokrosoejoso. Pembentuk
Itulah setitik dari sejarah pancasila yang dikutip darin http://staffnew.uny.ac.idpendidikan pancasila agar kita tahu sejarah pancasila dan memaknai setiap kehidupan bernegara kita dengan pancasila,
Sebagai anak bangsa kita wajib memberi karakter kepada bangsa dan Negara kita, dengan karakter yang berdasarkan sejarah yaitu karakter pancasila, karena didalam sejarah pancasila ada unsur unsur perjuangan dimana Negara kita dibentuk, agar lebih terbentuk dan tentunya mengarah ke Negara yang berkarakter, Tentulah Kita harus berpedoman ideology pancasila.
Posting Komentar
Posting Komentar
